Meskipun sekarang sudah tidak musim
banjir, tetapi kita sebagai pemilik mobil harus tetap siaga agar mobil Toyota
kesayangan kita tidak merana saat hujan maupun banjir datang kembali. Meskipun
saat ini tidak terdapat air tetapi perlu diingat selalu bahwa air dapat masuk
dan membasahi melalui celah sekecil apapun. Apabila ada waktu luang, kita
sebaiknya melakukan pengecekan pada beberapa komponen kelistirikan mobil
sehingga tidak membuat kita susah di kemudian hari.
Jangan pernah lupa bahwa air
merupakan penghantar listrik yang sangat baik dan bila konektor atau terminal
sebuah peranti kelistrikan tersambung dengan air, bisa-bisa mobil kita
mengalami korsleting. Dan seringkali terjadi bahwa mobil justru mogok setelah
keluar dari banjir ataupun hujan ataupun cuci mobil sekalian setelah beberapa
hari setelahnya.
Komponen Kelistrikan Mobil
1. Alternator
Merupakan sumber dari segala komponen kelistrikan di dalam mobil. Dapat disebut juga
generator karena fungsi utamanya adalah mensuplai listrik ke aki. Biasanya saat
mobil menerjang banjir dan dalam keadaan hidup maka secara otomatis air masuk
ke dalam alternator.
Meskipun tidak ada gejala yang
mencurigakan, tidak ada salahnya melakukan servis alternator setelah menerjang
air. Air yang terdapat di dalam alternator tidak dapat hilang secara sendirinya
tanpa dibongkar. Biasanya air memberikan efek putusnya dioda penyearah yang
terdapat pada IC altenator.
2. Soket atau Terminal
Komponen elektrik di dalam mobil
dirancang untuk knock-down, makanya penghubung setiap komponen berakhir dengan
soket yang berisi rangkaian terminal. Meski kita sering menganggap sepele,
soket juga seringkal berpotensi menyimpan sisa air dan bisa menjadi penghantar
listrik karena tidak jarak setiap soket berisi sepasang kabel dan positif
Biasakan untuk melakukan
pemeriksaan terhadap soket dan terminal dengan cara membuka setiap sambungan
satu persatu. Keringkan dengan lap atau dapat juga menyemprotnya dengan
menggunakan komporesor. Dan sebagai info tambahan, bagian kabel yang terbakar
seringkali bermula dari bagian sini.
3.Kompresor AC
Perangkat pompa yang digerakkan
oleh puli mesin ini bertugas memompa refrigerant untuk menghasilkan hawa dingin
alias air conditioner atau AC. Meski bekerja secara mekanis, puli kompresor
memiliki switch magnet untuk mengaktifkan AC. Saat mobil menerjang air,biasanya
puli kompresor dapat terkontaminasi oleh air.
Jangan heran apabila beberapa
hari kemudian setelah melibas banjir atau hujan, AC tidak dapat hidup karena
switch magnetik yang terdapat pada puli kompresor AC tidak bekerja lagi.
Sebaiknya, kita tetap melakukan pengecekan secara berkala ke bengkel AC
langganan untuk memastikan bahwa puli magnetik AC dalam keadaan optimal.
4. ECU
Salah satu komponen kelistrikan
yang paling vital untuk mobil Toyota. Mobil sekarang sudah sangat lazim apabila
menggunakan sistem injeksi yang diatur oleh ECU (Electronic Computer Unit) yang
bertugas mengatur bahan bakar. Apabila mobil sempat terendam banjir maka sangat
rawan terjadi kerusakan di bagian ECU karena ECU berisi komponen kecil seperti
IC (Integrated Circuit).
Apabila ECU sudah mengalami
kerusakan maka mobil dapat dipastikan mogok dan tentunya menguras biaya yang
tidak sedikit untuk mengganti komponen spare part toyota yang satu ini.
5.Boks Sekring
Rangkaian kabel yang
menghubungkan ke setiap komponen kelistrikan akan diproteksi oleh pabrikan agar
tidak terjadi korsleting dan oleh karena itulah dibuatkan boks sekring. Kotak
plastik yang berisi deretan sekering ini berfungsi untuk menangkal listrik yang
nyasar dan menyebabkan korslet.
Tetapi kalau air sudah merembes
dan menyusup serta menghubungkan setiap kaki sekering maka urusan kelistrikan
pun dapat menjadi runyam. Gunakan angin bertekanan dari kompresor untuk
menghalau air yang tertinggal di kotak sekering tadi, khususnya yang berada di
rumah sekering alias tempat kaki sekering menancap. Hal ini sekaligus untuk
memastikan bahwa tidak ada sekering yang kendur atau beroksidasi.
6. Relay
Selain kabel, soket dan sekering
maka komponen kelistrikan mobil yang sering berhubungan adalah relay. Berfungsi
sebagai switch untuk listrik berarus besar seperti dinamo stater atau lampu
utama. Mobil Toyota keluaran tahun 2000 ke atas sangat sering dilengkapi dengan
boks relay. Pastikan selalu boks ini tidak terendam air yang sangat potensial
membuat relay korslet. Perlakukan sama dengan boks sekering dengan mengeringkan
semua bagian dalam relay. Kotak relay mejadi jalur listrik dengan ampere yang
cukup besar sehingga kalau korslet bisa berbuntut menghasilkan api.
7. Kabel
Penghubung setiap komponen
listrik ke sumber listrik biasa menggunakan kabel tembaga atau disebut kabel AWG
(American Wire Guage). Meski tembaga tadi terbungkus oleh rumah kabel dari
bahan karet yang solid namun bukan berarti hal ini bebas dari bahaya.
Untuk mobil yang telah berusia
pakai cukup lama, rumah kabel kerap getas dan menyisakan celah untuk kemasukan
air. Memang agak sulit untuk mendeteksi kabel mobil toyota karena jumlahnya
sangat banyak dan celah terbuka tadi sangat kecil. Untuk perawatan kabel bisa
semprotkan setiap kabel dan konektor dengan penetran khusus sehingga dapat
menghalau air masuk ke dalam kabel.
8. Injector
Mobil dengan pasokan injeksi
pasti memiliki seperangkat nosel penyemprot bahan bakar yang juga diaktifkan
lewat listrik. Meski tegangannya sangat kecil (di bawah 12 Volt), nosel
injektor sangat rawan terkontaminasi air sebab setiap injektor dihubungkan oleh
soket yang bisa kemasukan air.
Perlakukan sama dengan
menyemprotkan setiap soket nosel dengan kompresor dan untuk injektor sendiri
dapat disemportkan ketika melakukan Tune Up besar.
Demikianlah komponen kelistrikan
sebuah mobil, lebih baik menjaga agar beberapa komponen ini tidak rusak dan
korslet karena biaya yang ditimbulkan ketika salah satu komponen ini rusak
cukup menguras biaya kantong kita. Ada juga komponen kelistrikan yang
seringkali rusak dan menyusahkan pemilik mobil ketika komponen ini mengalami
kerusakan ketika perjalanan, yaitu dinamo stater.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar